WELCOME TO!
BIMBEL TALENTA
Bimbingan Belajar Terbaik saat ini di Indonesia, khususnya Sumatera Utara yang telah mendapatkan kepercayaan membimbing Siswa-siswi Terbaik Sumatera Utara, YAYASAN TUNAS BANGSA SOPOSURUNG, SMA NEGERI 2 BALIGE
Fight Song
“Benda yang massanya lebih besar akan jatuh lebih cepat daripada yang lebih ringan”.
Karena pemikiran ini datang dari seorang Filsuf Besar, maka tidak ada yang berani menentangnya. Galileo yang lahir 15 February 1564 (1948 tahun setelah Aristoteles lahir) berani menyatakan kesalahan teori itu. Bayangkan kuatnya pengaruh Aristoteles bisa membuat “pemikiran salah” itu bertahan sekitar 2000 tahun. Pembuktian kesalahan ini telah menjadi legenda fisika dengan eksperimen kuno yang paling terkenal, yaitu dua benda yang berbeda berat dijatuhkan dari menara miring Pisa di Italia (Meskipun lokasi kejadiannya diragukan, bukan di menara Pisa tetapi pada sebuah menara Gedung di Delf, Belanda). Ternyata percepatan benda jatuh itu tidak dipengaruhi massanya seperti yang dipostulatkan oleh Aristoteles.
Artinya benda yang massanya 1 kg akan sama kecepatan jatuhnya dengan benda yang massanya 1 ton.Galileo merupakan contoh sejati seorang pemikir yang digelari sebagai “Scientific Revolutioan”.
Yang membuat kita lebih kagum adalah ternyata karya tulis pertamanya “La Billancetta” (The Little Balance) yang dipublikasikan tahun 1586 (saat dia berusia 22 tahun). Artinya Galileo sudah mempersiapkan diri untuk berfikir besar pada usia belasan tahun, katakanlah beberapa tahun sebelum 22 tahun. Jika di Indonesia saat ini, itu adalah usia anak SMA.
Bisa kita bayangkan seandainya saat Galileo muda hidup, media sudah seheboh sekarang maka judul beritanya mungkin akan provokatif seperti ini: “Seorang anak ingusan berusia 22 tahun berani menantang teori Aristoteles yang sudah berusia 2000 tahun”. Itulah Galileo seorang anak manusia yang sudah dipersiapkan dan berkarnya selagi masih muda.
Galileo muda adalah “anak ingusan” yang sopan tetapi berani menyatakan kebenaran setelah mengenal (recognizing), menganalisa (analyzing), mengingat dan merangkum (Memorizing & summarizing). Galileo muda adalah pemuda berprestasi yang penuh sopan santun atau “tidak gerasa-gerusu” yang layak dijadikan contoh bagi generasi muda.
Untuk Indonesia, banyak tokoh yang sudah mencatatkan namanya dalam sejarah saat masih muda. Jenderal Sudirman menjadi Panglima Besar TKR (Sekarang Panglima TNI) saat berusia 29 tahun sementara Presiden Sukarno membangun karya pertamanya sebagai seorang Arsitek, saat mahasiswa memugar Hotel Preanger Bandung pada usia 26 tahun. Itulah sebagian kisah para ”pemuda pembuat sejarah” yang sudah dipersiapkan sejak masih remaja. Kepada bapak ibu yang saat ini sedang memiliki anak remaja, saya percaya setiap individu memiliki Talenta, maka anak kita untuk selanjutnya saya sebut Talenta muda. Sebagai orang tua saya yakin bapak dan ibu sedang merancang persiapan masa depannya. Pendidikan yang tepat akan membuatnya menjadi pemuda pembuat sejarah bagi keluarga, bagi Indonesia, bahkan dunia.
TALENTANation
JOIN Now!
Bergabunglah bersama kami Para Talenta Muda Indonesia, Calon Pembuat Sejarah
0 Komentar